Oxfam mengatakan ketidakstabilan sosial dapat meningkat jika
pemerintah tidak menanggulangi kesenjangan antara yang kaya dan miskin.
Sebuah laporan mengenai ketimpangan di Indonesia memperlihatkan bahwa
empat pria terkaya di negara ini memiliki harta lebih besar
dibandingkan yang dimiliki 100 juta rakyat termiskin.
Laporan yang dirilis hari Kamis (22/2) oleh Oxfam itu mengatakan
bahwa Indonesia, dengan populsi lebih dari 250 juta, ada di peringkat
enam dalam hal ketidaksetaraan terburuk di dunia. Di wilayah Asia, hanya
Thailand yang lebih tidak setara.
Lembaga itu menyalahkan “fundamentalisme pasar” yang telah
memungkinkan orang-orang terkaya untuk mendapatkan sebagian besar
keuntungan dari pertumbuhan ekonomi yang kuat, konsentrasi kepemilikan
lahan dan ketidaksetaraan gender yang mengakar selama hampir dua dekade
terakhir.
Pengembalian investasi kekayaan hanya satu dari keempat orang terkaya
itu, yang menurut daftar orang-orang kaya Forbes termasuk taipan-taipan
rokok Budi Hartono, Michael Hartono dan Susilo Wonowidjojo, dapat
menghapus kemiskinan ekstrem dalam setahun.
Laporan itu mengatakan kemiskinan ekstrem, yakni pendapatan harian
kurang dari US$1.90 atau Rp 25.000, telah turun drastis sejak tahun 2000
tapi 93 juta rakyat Indonesia masih hidup dengan kurang dari Rp 28.000
per hari, yang masuk ke dalam garis kemiskinan moderat menurut definisi
Bank Dunia.
Oxfam mengatakan ketidakstabilan sosial dapat meningkat jika
pemerintah tidak menanggulangi kesenjangan antara yang kaya dan miskin.
Presiden Joko “Jokowi” Widodo telah mengatakan bahwa pengurangan
ketidaksetaraan adalah salah satu prioritas utama pemerintahannya.
Sebuah survei Bank Dunia tahun 2015 menunjukkan tingginya tingkat
keprihatinan publik mengenai kesenjangan kekayaan.
Laporan itu mengatakan pengumpulan pajak Indonesia adalah yang
terendah kedua di Asia Tenggara dan sistem pajak “gagal memainkan peran
penting dalam mendistribusikan kembali kekayaan.”
Untuk meningkatkan pengumpulan pajak, agar anggaran rendah untuk
layanan-layanan publik seperti pendidikan dan kesehatan dapat
ditingkatkan, Indonesia memerlukan tingkat pajak yang lebih tinggi untuk
kelompok-kelompok berpendapatan tertinggi, pajak warisan yang lebih
tinggi dan pajak kekayaan baru, menurut laporan itu.
Mengatasi pengemplangan pajak juga penting, kata Oxfam, mengutip data
Dana Moneter Internasional yang menunjukkan bahwa $101 miliar mengalir
dari Indonesia ke surga-surga pajak tahun 2015. (voaindonesia.com,
23/2/2017)
Posting Komentar