Dakwah Banyumas. Kemauan yang kuat udah tentu nggak datang dengan sendirinya. Tapi
dibangun dari sebuah pemahaman yang menyulap keraguan kita menjadi
kebulatan tekad. Semangat kita jadi nggak setengah-setengah, tapi basah
kuyup sekalian. Untuk melahirkan kemauan yang keras, mau nggak mau kita
mesti bergerak. Karena berdiam diri hanya akan membekukan hati dan
memasung langkah kita. Dan bunga dakwah bisa layu sebelum berkembang.
Agar bunga dakwah tetap mekar dan menebar kebaikan, berikut tipsnya:
Pertama, banyak berpikir. Para sahabat, generasi awal kaum Muslimin yang
berhasil dididik Rasulullah saw. mengaitkan aktivitas berpikir dengan
keimanan. Mereka menjelaskan bahwa, “Cahaya dan sinar iman adalah banyak
berpikir” (Kitab ad-Durrul Mantsur, Jilid II, hlm. 409).
Semakin kita banyak berpikir tentang kebesaran Allah swt dan mengkaji
Islam lebih dalam, lambat laun cahaya keimanan kita akan semakin
bersinar. Makanya ikut ngaji. Kedua, perbanyak ibadah dan jauhi maksiat.
Rasul pernah bilang, ”iman itu kadang bertambah dan kadang berkurang”.
Rasul juga bilang, “iman bertambah dengan taat, dan iman bekurang dengan
maksiat”. Makanya kita kudu getol beribadah, baik yang sunat apalagi
yang wajib.
Dan jangan lupa, jauhi pelaku maksiat juga tempat maksiat. Biar kita
nggak kebawa-bawa sesat. Ketiga, bergaul dengan orang-orang alim.
Perilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh teman dekatnya. Makanya,
sering-sering deh ngumpul dengan teman yang bisa mengajak kita untuk
tetap taat dan mengingatkan kita agar jauh dari maksiat. Dengan begitu,
tanki semangat kita untuk istiqomah selalu terisi penuh. Emang nggak
mudah menjadikan ridho Allah swt di atas pertimbangan materi,
kepentingan keluarga, atau solidaritas teman.
Tapi percaya deh, Allah swt pasti akan mengganti setiap pengorbanan
kita dengan kebaikan dunia akhirat. Bukan cuman untuk kita, tapi juga
untuk keluarga, teman, dan orang-orang yang kita sayangi. So, hari gini
masih jadi bunga dakwah? Ya iyalah masa ya iya dong! []
Posting Komentar